OPERASI MAHAMERU, OPERASI GEJALA PENYUMBATAN PENCERNAAN PADA
AYAM
Operasi Mahameru. Mungkin pembaca akan bepikir bahwa operasi
ini adalah judul dari operasi yang dilakukan polantas semacam Operasi Semeru
atau Operasi Ketupat. Ini operasi yang dilakukan terhadap seekor ayam serama
jantan yang berumur tiga bulan lebih yang mengalami gejala penyumbatan
pencernaan.
Penyumbatan pencernaan pada ayam sama dengan penyakit ayam
lain yang disebabkan virus, tak bisa diremehkan begitu saja dan bisa
mengakibatkan kematian bila tak segera ditangani. Gejalanya badan lemas dan tak
doyan makan. Gejala lemas ini sudah tampak mulai hari Kamis sore tanggal 18
Agustus 2011 setelah kipu (mandi pasir). Murung dan sempat memucat. Diagnosa
pertama adalah salah urat di leher. Alasan ini kuat dikarenakan ayam lemas
setelah kipu. Dicoba diberi kunir putih dan curmino namun tak tampak hasil sama
sekali. Malamnya, ayam baru mau makan pepaya walau sedikit sekali. BAB juga
sempat diare berwarna putih encer. Perkiraan luka pada tenggorok juga sempat
terjadi karena ayam selalu terlihat kesakitan saat menelan dan sedikit-sedikit
menarik leher seperti saat kita meregangangkan urat leher (baca: bolo-bolo – seperti Tina Toon). Sampai
hari Sabtu BAB ternyata hanya satu dua. Oleh sebab itu, diagnosa kedua pun
terpatahkan. Untuk penanganan pertama diberi daun pepaya karena memang daun
tersebut mengandung getah papain yang berfungsi meningkatkan enzim baik di
pencernaan sehingga melancarkan BAB. Sabtu malam, Mahameru masih sempat makan
pepaya hampir separo dari jatah yang biasa di berikan, tetapi tembolok semakin
mengeras dan besar. Akhirnya diagnosa mengarah ke penyumbatan pencernaan yang
kemungkinan habis menelan sesuatu yang sulit dicerna. Dan setelah berpikir
cepat, diambilah keputusan untuk tindakan medis yaitu operasi.
Maka Sabtu malam diputuskan untuk mengoperasinya. Dengan
berbekal doa dan harapan, operasi di mulai pukul 11.30 oleh Drh. Gagat Rahino
dan berakhir pukul 12.01 tepat. Ayam di belah di bagian tembolok setelah
disuntik anastesi di empat titik. Setelah itu dikeluarkan semua isi perutnya.
Dari mulai biji-bijian yang belum bisa tercerna, daun pepaya yang seharusnya
sebagai obat, handphone, meja....(dua yang terakhir bukan...hehehehe). Akhirnya
ditemukan penyebabnya yaitu benda liat yang nampak seperti usus panjang sekitar
10 cm dan lebar sekitar 2 cm. Benda itu akhirnya diketahui sebagai kulit pepaya
yang kering.
Mengapa hanya sebuah kulit pepaya tak bisa tercerna? Jawaban
drh.Gagat menyatakan bahwa kemungkinan enzim dalam tembolok kurang bagus, atau
berkurangnya bakteri baik di dalam pencernaan. Prediksi lain, kemungkinan ayam
yang terlalu jerkslam jadi saluran
tersumbat (yang ini prediksi abal-abal untuk menghibur diri). Lalu sebenarnya
apa fungsi dari tembolok itu sendiri. Ini hanya sekilas saja untuk pengetahuan
para ayam, eh penggemar ayam yang belum tahu. Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian
terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan
dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus
dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang
dikeluarkan oleh empedal unggas.
Sedangkan alasan mengapa diberi daun pepaya, ini bukan tanpa sebab. Seluruh
bagian dari pepaya mengandung enzim papain yang merupakan enzim protease. Enzim tersebut berada dalam
getah pepaya, baik dalam buah, batang maupun daunnya dan memiliki kemampuan
untuk memecahkan molekul protein. Maka dari itu banyak industri yang
menggunakan ‘jasa’ papain seperti pengempukan daging kualitas ekspor,
penghancur buangan hasil industri pengalengan ikan, untuk melembutkan kulit
pada industri penyamakan kulit, dan terutama sebagai bahan aktif dalam preparat
farmasi (untuk obat gangguan pencernaan, dispesia, gastritis, serta obat
cacing). Jadi jelaslah penggunaan daun pepaya yang kami lakukan terhadap si
ayam mempunyai dasar medis yang kuat.
Kembali lagi ke operasi, setelah selesai semua, tembolok
ayam di jahit 4 di dalam dan 4 di luar. Kemudian, ayam di suntik antibiotik dan
di tetesi glukosa di mulutnya. Pasca operasi, ayam teler seperti pendekar
mabuk. Dikarenakan masih dalam masa recovery ayam belum mampu mencerna dengan
baik maka untuk memberi nutrisi, ayam di beri minum madu campur air dengan
menggunakan pipet. Pukul 21.30 Mahameru mulai makan pepaya. Paginya dia sudah
belajar bertengger. Setelah ayam mengalami masa recovery dan bisa melewati
kondisi kritis selama 3 hari, dia sekarang memulai aksinya...tariikkkk
maaanggg.....Thanks God.
0 komentar:
Posting Komentar