'The Zoo of Death'



THE ZOO OF DEATH



Lagi, binatang mati di KBS. Kali ini si Michael, singa langka Afrika tewas terjerat kawat timah di kandang sendiri. Peristiwa ini menambah deretan ‘kekejaman’ kebun binatang Surabaya yang kini berjuluk The Zoo of Death. Tempat yang seharusnya sebagai konservasi binatang berubah menjadi rumah jagal. Daily Mail portal berita Inggris menyematkan anugerah sebagai kebun binatang terkejam di dunia. Benar-benar prestasi yang luar biasa.

Banyak alasan yang dituduhkan sebagai penyebab kematian hewan-hewan tersebut. Diantaranya konflik intern. Kematian Michael kali ini dikaitkan dengan tidak kondusifnya lingkungan kerja dan pertikaian antara pengurus lama dengan pengurus baru. Intinya, Michael diduga sengaja dibunuh. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan sempat menyebutkan bahwa ada seseorang atau sekelompok orang yang menghendaki KBS menjadi mall. 

Lokasi kebun binatang yang tak layak ditempati juga sangat mendukung menurunnnya kesehatan hewan-hewannya. Seringkali saya berkunjung ke sana dan selalu mendapati sampah berserakan di jalan, di dalam kandang, di kolam, di tempat duduk, di atas pohon, di manapun. Parahnya sampah-sampah menggunung tersebut adalah sampah plastik. Dapatkah pengunjung bayangkan sampah tersebut akan terbang terbawa angin dan bisa saja tertimbun di tempat makan binatang lalu dimakan. Dan ini beberapa kondisi mengenaskan yang sempat terungkap:

8 November 2011 – Komodo mati dikarenakan kelainan ginjal akibat air minum yang diberikan berasal dari air sungai Kali Surabaya yang tercemar limbah dan berkadar logam tinggi


1 Maret 2012 – Kliwon, Jerapah Afrika mati. Ditemukan 20 kg kantong plastik di perutnya dan berpenyakit TBC


21 September 2012 – Nanik, seekor orang hutan mati akibat tumor usus besar dan gangguan hati

10 Oktober 2012 – Bety, orang hutan. Mati karena sakit paru-paru.

4 April 2013  – Melanie, Harimau Sumatera sakit parah karena saluran pencernaan membusuk akibat memakan daging yang berformalin


16 Mei 2013 – Joko, Zebra berusia 10 th mati karena stress tabrak pagar kandang

25 Oktober 2013 – Unta bernama Joned gagal ginjal dan infeksi saluran kencing


14 November 2013 – Jaguar tua bernama Dainler mati akibat menderita tumor usus

14 November 2013 – Rusa timorensis mati karena sakit radang telinga setelah berkelahi

6 Januari 2014 – GNU (wildebeest) kematian disebabkan perut dipenuhi gas sehingga mendesak paru-paru. Faktor pendukungnya wilayah hidup tidak sesuai dengan habitat asalnya dimana saat itu musim hujan dan kandang di KBS lembab.

Gajah muda dengan kaki terbelenggu rantai



Beruang madu menderita tumor kulit



150 pelikan berada dalam satu kandang sempit

Kebun binatang seharusnya kita selamatkan dan lestarikan. Usianya yang berkisar 100 tahun (didirikan pemerintah Belanda pada tahun 1916) sangat tepat dijadikan sebagai cagar budaya. KBS ini juga pernah menyandang sebutan kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara. KBS juga diharapkan sebagai magnet wisatawan asing dan lokal. Lokasi yang dipenuhi pepohonan tua dan besar adalah sumber oksigen bagi Wonokromo, Darmo, Diponegoro dan sekitarnya. Tidak bisa membayangkan seandainya wilayah yang sangat rimbun teduh itu hilang. Betapa panasnya udara di wilayah tersebut. KBS adalah oase di teriknya kota Surabaya. KBS ikon Surabaya.

Para pengelola, pendiri, pemerintah, masyarakat mohon jangan mementingkan diri sendiri. Pengunjung jangan hanya memuaskan nafsu diri dengan memanjakan mata serta mulut tapi pikirkan bahwa mereka yang kalian jadikan obyek memanjakan indra tersebut sangat tersiksa akibat perbuatan asal-asalan anda semua. Sampah yang anda buang seenaknya di manapun anda berdiri, atau bahkan kalian lemparkan ke dalam kandang hewan, akan membunuh mereka.

Hukuman apa ya kira-kira yang dijatuhkan Tuhan untuk mereka yang telah menyia-nyiakan binatang seperti itu? Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka. Dan saya berharap tak akan ada lagi tumbal KBS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kisah 2 bersaudara dengan 2 sahabat

Kisah 2 bersaudara dengan 2 sahabat

Ada seorang perempuan hidup dengan adiknya. Mereka saling menyayangi satu sama lain. Dan saling membantu saat dibutuhkan. Saat adiknya mendapat masalah dia selalu ada. Menghibur, mendengar keluh kesahnya dan memeluknya.

Dia juga memiliki dua orang sahabat, satu laki dan satu lagi perempuan. Mereka selalu bersama-sama kemanapun pergi. Meski begitu ketiganya memiliki kekurangan masing-masing. Yang laki-laki suka sekali berbohong dan malas menerima telepon. Yang perempuan satunya suka sekali ingkar janji. Sang kakak memiliki sifat keras namun jujur dan tak pernah ingkar janji. Dia selalu tulus menerima kekurangan kedua sahabatnya walau sering marah.

Sahabat lelakinya ingin memiliki pacar. Maka dia kenalkan pada adiknya dengan harapan persahabatannya semakin kekal. Dia juga berharap bisa sering pergi berempat bersama-sama yang tentunya lebih mengasyikkan. Mereka berdua akhirnya menjadi sepasang kekasih. Sang kakak tentu sangat senang. Saudaranya bisa bertambah. Namun apa yang terjadi. Setelah waktu berlalu, adiknya mulai tak ada waktu untuknya. Sahabat lelakinya juga. Mereka tak lagi ada saat dia butuh. Bahkan ditelpon jarang mau angkat. Sekalinya diangkat dia selalu menghindar jika diminta tolong. 

Suatu hari dia kangen sekali ingin bertemu kedua sahabat dan adiknya. Saat itu mereka menyetujui untuk bertemu pk. 19.00 di sebuah cafe. Namun ditunggu tak datang-datang. Saat ditelpon hendak diminta konfirmasi tak satupun yang mau angkat. Hingga malam tiba akhirnya sahabat perempuanya mau angkat telpon. Dia beralasan bahwa ada kegiatan kampus. Lalu sahabat lelakinya ditelpon dan beralasan pula. Maka marahlah ia. Mulai saat itu ia malas menerima telpon dari keduanya.

Hari berlalu hingga saat ulang tahun adiknya tiba. Dia merencanakan sebuah kejutan untuk adik tercintanya. Selama ini dia bekerja mengumpulkan uang yang disimpannya di suatu tempat sangat rahasia. Uang yang sudah terkumpul sangat banyak itu kelak akan dibagi dua dengan adiknya setelah sang adik memiliki pacar.
Pagi itu dia memohon sang adik untuk datang ke suatu tempat. Tempat yang sebenarnya sudah dia setting sebagai pesta ulang tahun sekaligus memberikan uang tabungannya. Si adik tak tahu tentang itu. Walau begitu dia menyetujui dan berjanji untuk datang. Namun tanpa sepengetahuannya sahabat lelaki kakaknya yang juga pacarnya memiliki rencana sendiri untuk makan malam romantis. Sahabat perempuan juga ikut terlibat karena diminta bantuan untuk menyiapkan segala sesuatunya. Rencananya sang kakak juga akan diundang lewat adiknya. Begitu mendengar sang pacar mengajaknya makan malam adik ini tidak bisa menolak. Maka dia lebih memilih untuk pergi bersama pacarnya. Karena takut kakaknya marah maka dia berbohong. Bahkan telpon pun tak dia angkat.

Sang kakak yang menunggu di tempat yang sudah dia rancang mulai tak sabar. Dia telpon adiknya dan kedua sahabatnya. Tapi lagi-lagi mereka tak berani menerima telponnya. Akhirnya setelah hari larut malam sahabat perempuannya mengirim pesan singkat kalau mereka bertiga ada di suatu tempat. Sang kakak dengan kemarahan ditahan langsung menuju lokasi yasng dimaksud. 

Celakanya, di tengah perjalanan menuju kesana dia kecelakaan dan terluka parah. Di tengah kesadarannya yang mulai menipis dia ingin menelepon adiknya. Mungkin untuk terakhir kalinya dia ingin bercerita. Tapi lagi-lagi tak diangkat. Sang kakak tak putus asa. Ponselnya terus di tekan nomor adiknya hingga dia menghembuskan nafas terakhir.

Ketiganya baru tahu kejadian itu setelah ditelpon polisi keesokan paginya. Kini tinggal penyesalan yang dalam dari sang adik. Lebih menyesal lagi setelah tahu rencana kakaknya. Dia sudah kehilangan orang yang selama ini tanpa dia sadari sangat berarti dan sangat mencintainya.

Pembaca, kadang dalam hidup kita tak pernah menyadari bahwa ada hal-hal yang sepele tapi sangat fatal jika kita remehkan seperti menerima telpon. Dunia sudah mempersembahkan kecanggihannya dalam bidang teknologi untuk membantu manusia berkomunikasi. Sayangnya kepengecutan manusia melawannya. Rata-rata orang memiliki telpon hanya untuk dipamerkan atau sebagai aksesoris tanpa memahami betul fungsinya. Ponsel diciptakan portable agar mudah dibawa kemanapun dan tentu saja mudah berkomunikasi dengan siapapun. Tetapi jika dia tak berani berkata jujur atau tak berani menghadapi masalah maka jalan yang paling sering diambil adalah mematikan ponsel atau tak mengangkat ponsel. Berhati-hatilah terhadap kebiasaan ini karena anda semua tak pernah tahu berita apa yang akan diterima saat mengangkatnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kigelia Pinnata



Kigelia Pinnata



Nama umum pohon ini adalah pohon sosis atau Sausage Tree. Saya pertama kali melihatnya waktu berkunjung ke kebun binatang Jogja Gembiraloka pada Oktober 2011 lalu. Saat itu saya langsung tertarik dan berniat meminta buahnya. Saya lagi beruntung karena saat menjelang pulang menemukan buah tergeletak tak jauh dari kandang Jerapah. Saya pungut dan bawa pulang ke Surabaya.
Buah ini ternyata sangat keras. Saya mencoba memotong dan memukulnya namun gagal. Akhirnya dengan pengharapan tinggi, saya letakkan buah yang tinggal separuh tersebut di atas pot yang telah saya penuhi dengan media tanam. Seminggu berlalu namun tak ada perubahan. Berminggu-minggu kemudian, saat kulit buah yang keras mulai termakan cuaca panas dan hujan akhirnya tunas kecil mulai menyembul. Betapa senangnya saya saat itu. Dan pohon yang bernama latin Kigelia ini kini sudah tumbuh setinggi satu meter.

Klasifikasi
Kigelia Pinnata termasuk dalam keluarga bignoniaceae dari ordo lamiales. Tepatnya urutan klasifikasinya sebagai berikut; kerajaan Plantae, divisi Angiosperms, sub divisi Eudicots, kelas Asterids, ordo Lamiales, famili Bignoniaceae, suku Coleeae, genus Kigelia. Dan untuk spesiesnya menurut wikipedia hanya memiliki satu spesies.
Pohon ini juga memiliki nama lain. Menurut beberapa sumber yang saya baca sinonim namanya diantaranya Sausage Tree, Kigelia Africana, Pohon Mentimun, Bignonia Africana Lam., Kigelia Abyssinica A. Rich., Kigelia Acutifolia Engl. ex Sprague, Kigelia Aethiopum (Fenzl.) Dandy, Kigelia Ellioti Sprague, Kigelia Elliptica Sprague, Kigelia Impressa Sprague, Kigelia Spragueana Wernham, Tecoma Africana (Lam.) G.Don, Crescentia Pinnata Jacq., Kigelia Abyssinica A.Rich., Kigelia aethiopica Decne.
Nama Kigelia sendiri berasal dari bahasa Swahili (bahasa yang dipakai di Kenya dan Tanzania). Dan ini nama umum di beberapa negara:
(Afrikaans) : worsboom
(Arabic) : abu shutor, abu sidra, um mashatur, um shutur
(Bemba) : mufungufungu
(English) : sausage tree
(Fula) : jilahi
(German) : Leberwurstbaum
(Hausa) : rawuya
(Igbo) : uturubein
(Lozi) : mPolata, mufungufungu, muzungula
(Luganda) : mussa
(Lunda) : ifungufungu, mufunofuno
(Nyanja) : chizutu, mvula
(Swahili) : mvungavunga, mvungunya, mvungwa, mwegea, mwicha
(Tigrigna) : mederba
(Tongan) : muVeve, muzungula
(Yoruba) : pandoro

Habitat
Asal pohon sosis sendiri sebenarnya dari Afrika Selatan dan Afrika Tenggara dengan habitat  hutan di pinggiran sungai atau sepanjang sungai, padang rumput sabana dan pinggiran hutan. Buah sosis sangat disukai babon, gajah, jerapah dan kuda nil.

Ciri-ciri
Buahnya lonjong mirip sosis dengan kulit yang keras seperti kayu. Tinggi pohon dewasa sekitar 20 m. Kulit berwarna abu-abu dan halus pada awalnya. Kayunya coklat muda atau kekuning-kuningan, tidak rentan terhadap retak.
Pohon berwarna hijau saat curah hujan terjadi sepanjang tahun, namun gugur kala musim kemarau panjang. Daun berlawanan atau memiliki alur berputar tiga, menyirip, dengan enam sampai sepuluh lembar. Panjang 20 cm dan lebar kurang lebih 6 cm.
Bunga-bunga dan buah menggantung dari cabang-cabang pada batang fleksibel panjang (2-6 meter). Bunga diproduksi dalam malai berbentuk lonceng (mirip pohon Tulip Afrika tapi lebih gelap dan lebih seperti lilin), berwarna oranye kemerahan atau hijau keunguan, dan lebar sekitar 10 cm. Bunga individu tidak menggantung tetapi horizontal. Bau bunganya sangat khas di malam hari sehingga menarik kelelawar. Penyerbukan bunga terjadi di malan hari.
Buahnya berkayu dengan  panjang antara 30-100 cm dan lebar 18 cm. Memiliki berat kira-kira 5-10 kg, dan menggantung. Daging buahnya yang berserat dan lembek berisi banyak biji. Daging buah ini merupakan makanan beberapa spesies mamalia termasuk Punt, Bushpigs, gajah Savannah, jerapah, kuda nil, monyet, dan landak. Benih-benih tersebut tersebar dalam kotorannya. Benih-benih tersebut lalu dimakan oleh parrot abu-abu.

Kegunaan
Dalam pengobatan herbal Afrika, buah ini diyakini sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, mulai dari rematik, gigitan ular, roh jahat, sifilis, malaria, disentri, diabetes, pneumonia dan bahkan tornado. Buah mentahnya beracun dan berfungsi sebagai pencahar. Buah bisa dikonsumsi jika dikeringkan, dipanggang atau difermentasi. Bagus juga untuk mengobati problem penyakit kulit, seperti infeksi jamur, eksim, terbakar, lepra, kanker dan sebagainya. Untuk kecantikan buah sosis difungsikan sebagai penghalus kulit. Sedangkan
bijinya untuk bahan pembuat bir. Di Botswana kayunya digunakan untuk makoros, belenggu dan dayung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Indonesian Feminism in the Spirit of Kartini’s Struggle



Indonesian Feminism in the Spirit of Kartini’s Struggle


Megawati Soekarnoputri, Arroyo, Margaret Thatcher, Golda, Jenny Shipley, Indira Gandhi, Tansu Ciller, Corazon Aquino, and many other names you know, are powerful women in the world. They have achieved success in their field. They are national leader, who lead thousands people including men. The women mentions above are independent of women domestic scope. The feminism ideology has been applied, not only in the big countries but also in Indonesia, the developing country. In Indonesia itself we have ‘emancipation’, the same point of view with feminism.

Feminism in Indonesia was begun from Kartini about a hundred years ago. Kartini broke the ‘great wall’ that fettered women powerlessly. She led a remarkable enlightenment for, especially Indonesian women. The spirit, which has opened women mind as mention in feminism ideology; ‘all men and women are created equality’. Women should reach high education and have the same position with men in every field like politic, education, economic, social and literary.

In Indonesia literature, women make a wide progress in this century. Now, when we go to the bookshop we find a lot of book written by women and told about woman. It is different from several years ago. In the generation of Pujangga Baru until generation of ’66, we found a few women writer. Nh. Dini, Boen S. Oemarjati, Marianne Katoppo, Titie Said, Titis Basinoa are names that slipped among a famous men writer such as Chairil Anwar, Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane and so on.

Gender reflection in the literary works, in the initially, written by men. The first novel, which told about gender was Azab dan Sengsara (1920) written by Merari Siregar. Then followed by several titles ¾ Sitti Nurbaya (1922) by Marah Rusli, Asmara Jaya (1928) by Adi Negoro, Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938) by Hamka; all was written by men. 


Then, gender reflection and woman emancipation expanded since generation of Pujangga Baru’s novels up to present time. Emancipation demand the equal social position between men and women, release the women from lower position. The problem expressed in the works Layar Terkembang (1936) by Sutan Takdir Alisjahbana, Belenggu (1940) by Armijn Pane, Sri Sumirah dan Bawuk (1975) by Umar Kayam, Pada sebuah kapal (1973), La Barka (1976), and Keberangkatan (1977) by Nh. Dini, Ibu Sinder (1983) by Pandir Kelana, Jentera Bianglala (1986) and Bekisar Merah (1993) by Ahmad Tohari, and so on.

Layar Terkembang told about Maria and Tuti, a couple of sibling. They have difference opinion and way of thinking. Tuti is a moderate girl. She is a women movement activist, PUTRI SEDAR. She spent her life for follow women meeting and congress to struggle women right and justice.

Maria, Tuti’s sister, is an old fashion woman or contra-feminism as written in the Feminisme dan Sastra (Adib Sofia, 2003:223). She devotes all of her life to serve man. In this story told that she willing to surrender her fate to Yusuf. She even do not afraid become Yusuf’s slave. It makes conflict between Tuti and Maria.

In the Layar Terkembang, feminism reflects in Tuti’s way of life. Tuti’s opinion that points to the women independence from domestic affairs has driven her into mentally crisis. She believes that marriage should not sacrifice women right. The story ended when Maria died because of TBC and Tuti can accept Yusuf becomes her husband. Her decision to married with Yusuf is because he can accept her feminism ideology. Slowly, she finds her true love.

Feminism at younger is reflected in Ahmad Tohari’s work, Bekisar Merah. Bekisar Merah tells about a mannish girl who getting adult and looking for her real life. She and her close friend try to join with soccer club, but all of clubs do not approve girls. Then she cut her hair, her clothes and her act like a boy. She changes her name from Alisah to Ali. She joins with Bekisar Merah soccer club. She becomes a captain of the team for the great junior soccer competition. She exercises everyday after school. Both parents and her schoolmate do not know about her new identity until her classmate find Bekisar Merah’s registration form. The boy who find the registration form, is a son of her teacher. The conflict began when he ask Alisah to bring a bread everyday and do his homework. Finally, her new identity appears at the competition time and her family can accept her decision to join with soccer club.

Bekisar Merah, is a simple story that describe about Alisah’s struggle to make her own life ¾ her own desire. Both Layar Terkembang and Bekisar Merah is feminism reflection in Indonesia. It is only one example among a lot of literary works in this country, the struggle of women who looking for equality with men. As in real life, the struggle always faces a lot of temptation, especially custom. Kartini’s never recommended women to take over men’s roles and positions. R.A Kartini want Indonesian women can stand on her own legs and open their mind to receive knowledge so that they can stand as high as men.


On the Occasion of Kartini’s Day, April 21, 2004


Reference:
Djajanegara, Soenarjati. Kritik Sastra Feminis: Sebuah Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Pebruary 2000.
Eneste, Pamusuk. Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta: Gramedia, July 1983.
Hardi, Lasmidjah. Sumbangsihku bagi Pertiwi. Jakarta: Pustaka Jaya, 1982.
Jassin, H.B. Angkatan ’66: Prosa dan Puisi. Jakarta: January, 1968.
Sugihastuti, Adib Sofia. Feminisme dan Sastra, Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis, 2003.
Tohari, Ahmad. Bekisar Merah. 1993.
Winarsono, Y.B. Emancipation. CONTACT, NSC’s monthly bulletin, 1997.
--------- Why are Women in Power Harder than Men?
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS