Kigelia Pinnata
Nama umum pohon ini adalah pohon sosis atau Sausage
Tree. Saya pertama kali melihatnya waktu berkunjung ke kebun binatang Jogja
Gembiraloka pada Oktober 2011 lalu. Saat itu saya langsung tertarik dan berniat
meminta buahnya. Saya lagi beruntung karena saat menjelang pulang menemukan
buah tergeletak tak jauh dari kandang Jerapah. Saya pungut dan bawa pulang ke
Surabaya.
Buah ini ternyata sangat keras. Saya mencoba memotong
dan memukulnya namun gagal. Akhirnya dengan pengharapan tinggi, saya letakkan
buah yang tinggal separuh tersebut di atas pot yang telah saya penuhi dengan
media tanam. Seminggu berlalu namun tak ada perubahan. Berminggu-minggu
kemudian, saat kulit buah yang keras mulai termakan cuaca panas dan hujan
akhirnya tunas kecil mulai menyembul. Betapa senangnya saya saat itu. Dan pohon
yang bernama latin Kigelia ini kini sudah tumbuh setinggi satu meter.
Klasifikasi
Kigelia Pinnata termasuk dalam keluarga bignoniaceae
dari ordo lamiales. Tepatnya urutan klasifikasinya sebagai berikut; kerajaan Plantae,
divisi Angiosperms, sub divisi Eudicots, kelas Asterids, ordo Lamiales, famili Bignoniaceae,
suku Coleeae, genus Kigelia. Dan untuk spesiesnya menurut wikipedia hanya
memiliki satu spesies.
Pohon ini juga memiliki nama lain. Menurut beberapa
sumber yang saya baca sinonim namanya diantaranya Sausage Tree, Kigelia
Africana, Pohon Mentimun, Bignonia Africana Lam., Kigelia Abyssinica A. Rich., Kigelia
Acutifolia Engl. ex Sprague, Kigelia Aethiopum (Fenzl.) Dandy, Kigelia Ellioti
Sprague, Kigelia Elliptica Sprague, Kigelia Impressa Sprague, Kigelia Spragueana
Wernham, Tecoma Africana (Lam.) G.Don, Crescentia Pinnata Jacq., Kigelia Abyssinica
A.Rich., Kigelia aethiopica Decne.
Nama Kigelia sendiri berasal dari bahasa Swahili (bahasa
yang dipakai di Kenya dan Tanzania). Dan ini nama umum di beberapa negara:
(Afrikaans)
: worsboom
(Arabic) :
abu shutor, abu sidra, um mashatur, um shutur
(Bemba) :
mufungufungu
(English) :
sausage tree
(Fula) :
jilahi
(German) :
Leberwurstbaum
(Hausa) :
rawuya
(Igbo) :
uturubein
(Lozi) :
mPolata, mufungufungu, muzungula
(Luganda) :
mussa
(Lunda) :
ifungufungu, mufunofuno
(Nyanja) :
chizutu, mvula
(Swahili) :
mvungavunga, mvungunya, mvungwa, mwegea, mwicha
(Tigrigna) :
mederba
(Tongan) :
muVeve, muzungula
(Yoruba) :
pandoro
Habitat
Asal pohon sosis sendiri sebenarnya dari Afrika
Selatan dan Afrika Tenggara dengan habitat
hutan di pinggiran sungai atau sepanjang sungai, padang rumput sabana dan
pinggiran hutan. Buah sosis sangat disukai babon, gajah, jerapah dan kuda nil.
Ciri-ciri
Buahnya lonjong mirip sosis dengan kulit yang keras
seperti kayu. Tinggi pohon dewasa sekitar 20 m. Kulit berwarna abu-abu dan
halus pada awalnya. Kayunya coklat muda atau kekuning-kuningan, tidak rentan
terhadap retak.
Pohon berwarna hijau saat curah hujan terjadi
sepanjang tahun, namun gugur kala musim kemarau panjang. Daun berlawanan atau memiliki
alur berputar tiga, menyirip, dengan enam sampai sepuluh lembar. Panjang 20 cm
dan lebar kurang lebih 6 cm.
Bunga-bunga dan buah menggantung dari cabang-cabang
pada batang fleksibel panjang (2-6 meter). Bunga diproduksi dalam malai
berbentuk lonceng (mirip pohon Tulip Afrika tapi lebih gelap dan lebih seperti
lilin), berwarna oranye kemerahan atau hijau keunguan, dan lebar sekitar 10 cm.
Bunga individu tidak menggantung tetapi horizontal. Bau bunganya sangat khas di
malam hari sehingga menarik kelelawar. Penyerbukan bunga terjadi di malan hari.
Buahnya berkayu dengan panjang antara 30-100 cm dan lebar 18 cm. Memiliki
berat kira-kira 5-10 kg, dan menggantung. Daging buahnya yang berserat dan
lembek berisi banyak biji. Daging buah ini merupakan makanan beberapa spesies mamalia
termasuk Punt, Bushpigs, gajah Savannah, jerapah, kuda nil, monyet, dan landak.
Benih-benih tersebut tersebar dalam kotorannya. Benih-benih tersebut lalu
dimakan oleh parrot abu-abu.
Kegunaan
Dalam pengobatan herbal Afrika, buah ini diyakini
sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, mulai dari rematik, gigitan ular,
roh jahat, sifilis, malaria, disentri, diabetes, pneumonia dan bahkan tornado.
Buah mentahnya beracun dan berfungsi sebagai pencahar. Buah bisa dikonsumsi jika
dikeringkan, dipanggang atau difermentasi. Bagus juga untuk mengobati problem
penyakit kulit, seperti infeksi jamur, eksim, terbakar, lepra, kanker dan
sebagainya. Untuk kecantikan buah sosis difungsikan sebagai penghalus kulit.
Sedangkan
bijinya
untuk bahan pembuat bir. Di Botswana kayunya digunakan untuk makoros, belenggu
dan dayung.
0 komentar:
Posting Komentar