TENTANG AIR, TENTANG NYAWA



TENTANG AIR, TENTANG NYAWA
Refleksi Hari Air Sedunia, 22 Maret 2013

Ada benda di sekitar kita. Begitu dekat, begitu mengakrabi kita namun kita jarang menyadari bahwa benda tersebut sangatlah penting. Dia adalah air. Dia mengalir di dalam tubuh kita, dia mengalir di sekitar kita, dia mengalir dalam setiap denyut nadi kita. Air, air, air. Dalam tubuh ada air. Kita menangis mengeluarkan air. Kita beraktivitas mengeluarkan air.

Air yang mengalir dalam tubuh kita
Tubuh kita terdiri dari kurang lebih 55% sampai dengan 78% air, tergantung dari berat badan. Dalam tubuh seorang pria dengan berat rata-rata 70 kg, menurut ahli gizi Dr. Elvina Karyadi, MSc terdapat kandungan air kira-kira 45 liter. Dan pada wanita dengan berat yang sama mengandung 30 liter air. Jumlah ini lebih sedikit dikarenakan pada wanita komposisi lemak di dalam tubuhnya lebih besar. Dari total 45 liter tersebut di atas, sekitar 15 liter terkandung di luar sel tubuh atau yang disebut ektraseluler. Air yang terkandung dalam cairan otak, cairan hidung, mata dan saluran pencernaan adalah termasuk ektraseluler. Sedangkan  30 liter sisanya berada di dalam sel atau intraseluler. Atau gambarannya seperti ini air di dalam tulang sebesar 22%, jantung 79%, paru-paru 80%, ginjal 82%, otak 83% dan air yang terkandung dalam darah lebih banyak lagi yaitu 90%.
Dari gambaran di atas dapat dipastikan hidup mati kita tergantung dari air. Jika kita kurang memenuhi, tentu saja akan terjadi gangguan dalam tubuh. Tubuh akan mudah terjangkiti bakteri, virus dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya inilah alasan mengapa organ kita sangat memerlukan air. Air meningkatkan efisiensi sistem kekebalan di sumsum tulang, termasuk menghadapi kanker. Air mencegah kerusakan DNA dan membuat perbaikannya lebih efisien, membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh. Kita akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat bekerja. Airpun mampu menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan. Udara panas dapat menyebabkan dehidrasi dan rasa letih akibat perjalanan. Meminum air dalam jumlah banyak sebelum melakukan perjalanan/altivitas dan satu gelas tiap jam selama kativitas membantu mengurangi rasa letih.
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala. Dengan meminum air air yang cukup akan mengurangi dampak ini. Juga berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit seperti batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Air meningkatkan efisiensi sel darah merah menangkap oksigen di paru-paru. Air membersihkan buangan racun dari berbagai bagian tubuh dan membawanya ke hati dan ginjal untuk dibuang. Sebagai pelumas bagi sendi-sendi, air mencegah rematik dan sakit pinggang. Air penting untuk sistem pendinginan tubuh (melalui keringat) dan pemanasan tubuh (electrical). Menstabilkan suhu tubuh, air membantu menurunkan stres, kegelisahan dan depresi. Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya tahan ini akan melemah apabila tubuh dalam keadaan dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir mengering. Sebagai catatan banyak ahli kesehatan merekomendasikan air sebagai ekspektoran yang efektif untuk mengurangi batuk. Selain itu air juga mampu menjadi senjata yang ampuh melawan masuk angin.
Air sebagai katalisator dalam melancarkan metabolisme tubuh dan pencernaan. Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Karena air adalah pelarut utama semua makanan, vitamin, mineral, asam amino dan glukosa agar mudah diserap oleh tubuh. Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan dengan cara memecah bahan-bahan tersebut dan metabolismenya serta asimilasinya. Selain melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah serta racun dari dalam tubuh kita, air juga memberikan energi kepada makanan sehingga partikel makanan dapat menyediakan energi selama proses pencernaan.
Air juga sangat berguna bagi kecantikan. Air merupakan pelembab wajah paling ampuh. Dengan minum banyak air membantu kulit tetap kenyal dan kencang serta mengurangi garis-garis kerut pada wajah. Bagi yang ingin diet, air bisa membantu menahan lapar. Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Penyamaran ini bagi banyak orang bisa diartikan harus makan. Sewaktu mengalami dehidrasi mungkin merasa ingin makan padahal yang dibutuhkan sebenarnya adalah air. Maka tanpa terasa tubuh yang seharusnya tak memerluan asupan makan, dipaksa untuk makan. Dan akibatanya badan akan semakin tambun. Manfaatkan efek rasa kenyang dari minum air ini untuk mencegah makan berlebihan.
Fungsi lain dari air pada tubuh manusia yang tak kalah penting yaitu meredam benturan bagi organ vital, bertindak sebagai penyerap hentakan di saraf tunjang dan organ dalam badan. Maka air adalah hal terpenting untuk aktivitas kimia dalam tubuh.
Sebagai contoh kasus dan bukti nyata kegunaan air, menurut dr. Chelly Gunawan (RS Siloam Surabaya) menuturkan bahwa anak kecil panas bukan hanhya karena penyakit namun bisa saja karena kekurangan cairan. Pada beberapa tahun lalu pernah ada kasus menimpa pasien bayi berusia kira-kira 4 bulan yang hampir meninggal karena ususnya lengket. Setelah diusut ternyata setiap hari dia diasuh nanny yang kurang telaten. Saat si bayi menolak minum susu, sang nanny tidak berusaha untuk memberikannya. Akibatnya bayi tersebut kekurangan cairan dan asupan gizi. Sungguh miris mendengarnya. Masih menurut ibu dokter muda tersebut, kalau anak demam jangan buru-buru panik. Berilah air putih yang banyak hal itu akan membantu demam agar turun.

Air di sekitar kita
Pernahkah anda berdiri berlama-lama di tepi pantai? Atau bermain kecipak air di sungai yang bening? Indah dan nyaman bukan. Dan pernahkah anda merenungkan sebaliknya? Bagaimana jika tak ada sungai. Bagaimana jika tak ada pantai. Kita tak lagi dapat menikmati pemandangannya, kita tak lagi dapat menikmati manfaatnya.
Kita bisa mudah menjumpai sungai, laut, samudera, parit di sekeliling kita. Sekitar 70% lebih permukaan bumi kita ini diliputi air dengan luas laut serta samudera 361 juta km2. 97% air di antaranya adalah air asin, dan 3% sisanya berupa air tawar yang lebih dari dua per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub.
Lalu darimana asal semua air itu? Ada empat sumber yang bisa kita bedakan. Yang pertama sumber air permukaan atau air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan dan penyerapan menuju ke bawah permukaan.
Yang kedua adalah aliran sungai bawah tanah. Selain sungai yang terdapat di permukaan, ada pula sungai yang mengalir di bawah permukaan tanah. Ketiga, air tanah atau air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan dalam. Selanjutnya terakhir, air beku yaitu berupa bongkahan es yang sering kita ihat di kutub utara.
Semua air itu memiliki manfaat meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi dan aktivitas lingkungan. Yang berarti sebagian besar aktivitas kita berhubungan dengan air. Air itu pula yang menghidupkan seluruh sendi kehidupan di muka bumi.
Namun sungguh disayangkan. Banyaknya air tak sebanding dengan kebutuhan. Faktanya, banyak rakyat yang tak bisa menikmati air bersih. Pada salah satu media online mengungkapkan hasil penelitian dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepri dan Badan Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Batam bahwa air di salah satu sungai tercemar bakteri e-colli. Fakta lain, banyak warga yang mengeluhkan gatal-gatal setelah mandi atau mencium bau anyir pada air.
Yang lebih miris, pada tahun 2012 lalu, kekeringan melanda desa-desa di sebagian besar wilayah Indonesia. Tanpa air bersih, mereka terpaksa menggunakan air keruh dan tercemar untuk mandi, mencuci baju, mencuci peralatan makan dan mencuci bahan makanan termasuk beras. Dampaknya berbagai macam penyakit menjangkiti seperti penyakit kulit dan perut.

Tabunglah Air
Meminimalisir penggunaan air bukan berarti tak peduli pada kebersihan. Asal kita bisa menyiasati dengan benar maka semua akan baik-baik saja dan berjalan selaras. Kita dapat melakukan hal-hal kecil di rumah yang bisa membantu menghemat air dan mengurangi pencemarannya. Mengurangi pencemaran air dengan cara:
a.  Meminimkan penggunaan deterjen. Gunakan deterjen secukupnya. Mencuci dengan sistem bertumpuk/berjenjang. Gunakan air sabun untuk mencuci pakaian kecil dan berwarna putih dulu. Bekasnya bisa dipakai untuk mencuci baju rumahan.
b.  Tidak terlalu sering berganti jika tak terlalu kotor/penting.
c.  Hemat di dapur. Saat mencuci peralatan dapur, letakkan peralatan yang paling besar/lebar di bawah kemudian semakin ke atas semakin kecil. Jadi sabun cuci dapat mengenai peralatan yang bawah sehingga takkan terbuang percuma. Saat membilas juga perlakukan yang sama.
d.  Lebih bagus lagi jika air sisa bilasan dan cucian bisa di daur ulang untuk dijadikan penyiram tanaman.
e. Mandi dengan shower (kran kucur) tentu lebih hemat daripada mandi dengan bath tub. Saat mandi dengan bath tub kita memerlukan air lebih banyak untuk di tampung di bak mandi besar tersebut. Berbeda dengan pilihan mandi menggunakan shower. Kita bisa menyalakan air saat kita butuh membilas saja. Kita juga bisa mengarahkan shower ke arah badan yang perlu kita bilas saja.
Ini adalah foto yang saya ambil dari sebuah resort di kota Kediri yang sudah menggunakan sistem daur ulang. Air limbah mandi dan cuci, di tampung di bak dan dijernihkan yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk menyiram tanaman dan sebagainya.




Terbukti ketergantungan kita terhadap air tak sebatas pengusir rasa haus belaka. Jadi air bukan hanya sesuatu yang kasat mata menguntungkan kita untuk mandi atau minum saja. Air lebih penting dari pada itu. Sungguh jasa air luar biasa.
Meski bergaul, terlibat amat erat setiap hari, sadarkah anda bahwa suatu saat air akan ‘meninggalkan’ kita saat kita tak berhenti berkhianat terhadapnya? Kita bisa sejenak merenungkan seandainya air di muka bumi ini benar-benar musnah. Kekeringan melanda, tanpa tanaman, tanpa binatang. Berbulan-bulan kita tak bisa minum. Berbulan-bulan pula menahan haus. Tidak bisa mandi, baju kotor, kulit kotor terjangkiti berbagai macam penyakit panu dan kudis. Jika Anda masih membutuhkannya, sadarkan diri Anda mulai sekarang. Janganlah jadi arogan dengan berfoya-foya di atas penderita kekeringan. Sayangi air dengan tidak menyia-nyiakannya. Sayangi dia dengan memperlakukanya layak, tidak mencemari dan mengotori. Berhemat air selain menyelamatkan tagihan rekening PAM, secara tak langsung juga beramal dan berbagi dengan orang lain. Tidak perlu melakukan hal besar supaya dibilang hebat. Tak perlu memikirkan pekerjaan besar agar menjadi orang berguna. Lakukanlah perbuatan kecil secara rutin dan rasakanlah dampak yang begitu besar. SAYANGI AIR DEMI KEHIDUPAN KITA & GENERASI KITA KELAK.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar